Tantangan dan Persiapan Diri Menjadi Akuntan Masa Depan
Himpunan
Mahasiswa (HIMA) Akuntansi Unand mengadakan Forum Diskusi (FORDIS) dengan tema
“Tantangan dan Persiapan Diri Menjadi Akuntan Masa Depan”, Jumat (15/04) di
Ruang PSKD Fakultas Ekonomi. Acara ini mengundang Prof., Dr., Eddy Rasyid.,
M.Com (Hons)., Ak., CA dan Dr., Rahmat Febrianto., SE., M.Si., Ak sebagai
pemateri.
Sekretaris
Jurusan Akuntansi Firdaus.,SE.,M.Si., Ak., dalam kata sambutannya mengapresiasi
acara ini sebagai bagian dalam membangun jurusan yang lebih baik. Besar
harapnnya diskusi tersebut akan mencerahkan peserta untuk menghadapi persaingan
global ke depanya. Mengingat Akuntan Indonesia kini tidak haya bersaing dengan
Akuntan dalam negeri tapi juga Akuntan luar negeri.
Senada
dengan itu, Ketua HIMA Akuntansi Dicky Dharma Perwira berharap mahasiswa
akuntansi dapat bersaing dengan tamatan-tamatan akuntansi dengan luar negeri.
Juga peserta dapat mengambil ilmu dari diskusi tersebut.
Prof.
Eddy Rasyid dalam penyampaian materi memaparkan terdapat dua standar akuntan
dalam bekerja yaitu standar perilaku berupa kode etik dan Standar Profesiaonal
yaitu standar yang digunakan ketika mengerjakan pekerjaan profesional,
diantaranya akuntan publik, akuntan pendidik, Akuntan Pajak, Akuntan Manajemen,
akuntan analis, dan beberapa profesi lainnya.
Selain
itu Prof. Eddy juga memotivasi peserta. “Your Future is Today. Jangan menunggu
masa depan Anda, karena masa depan Anda adalah hari ini,” tuturnya. Ia juga
mangatakn, mahasiswa jangan hanya menggunakan gadget untuk media sosial saja.
Tapi juga untuk melihat dan menambah pengetahuan tentang bisnis dan
perekonomian.
Kemudian
ia mengingatkan agar mahasiswa akuntansi mempersiapkan diri dari sekarang.
Karena perusahaan tidak mencari kompetensi, tetapi personality. “Anda
harus mempersiapkan intelektual personal dan kemampuan sosialisasi. Juga harus
mulai membiasakan membangun argumentasi,” ujarnya.
Hai
terpenting yang ditekankan oleh Prof. Eddy adalah jangan pernah berbohong.
Sebagai Akuntan, nilai kejujuran sangat diperlukan. Negara bisa hancur jika
Akuntannya tidak jujur. Perekonomian bisa ditentukan oleh hasil audit dari
akuntan. Slain itu, kejujuran akan kelihatan pada saat test psikologi dan test
wawancara kerja. “Jika Anda berbohong karena takut resiko, Anda salah! Jalan
terbaik saat menemui ketakutan adalah hadapi!” katanya. (Litbang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar